oh ya !!!! gara - gara penulis liat ke langit ada semacam benda unik yang putih - putih ... hayo !! tebak apa!!!
yap.. bener sekarang penulis akan ngasih tau dengan sangat singkat bagaimana awan terbentuk.
Awan adalah suatu benda yang tebentuk dari pengembunan uap air di atmosfer, namun awan tidak akan mudah terjadi apabila tanpa debu atmosfer yang bebentuk aerosol(zat cair terdispersi dalam gas).
ngomong - ngomong soal aerosol itu merupakan salah satu bentuk koloid.
Untuk lebih memahami mengenai Sistem Koloid maka penulis akan mengulasnya dalam tulisan ini
Sistem koloid terdiri atas fase terdispensi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi
A. Jenis-Jenis Koloid
a) Aerosol
Aerosol adalah suatu sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi ke dalam gas. Jenisnya ada dua yaitu :
1. Aerosol cair
Aerosol cair adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas. Contoh : kabut dan awan
2. Aerosol padat
Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase terdispersi partikel-partikel padat yang sangat halus dalam medium gas
b) Sol
Sol adalah suatu sistem koloid jika partikel padat terdispersi dalam zat cair (fase terdispersi tidak larut dalam medium pendispersi. Jenisnya ada tiga, yaitu :
1. Sol padat (padat-padat)
Sol padat adalah jenis koloid dengan fase padat terdispersi dalam fase padat. Contoh : logam paduan, kaca berwarna, intan hitam, dan baja
2. Sol cair (padat-cair)
Sol cair atau di sebut sol saja ialah jenis koloid dengan fase padat terdispersi dalam fase cair. Berarti zat terdispersi padat dan mediumnya cair. Contoh : cat, tinta, dan kanji
3. Sol gas (padat-gas)
Sol gas ialah koloid dengan fase padat terdispersi dalam fase gas. Berarti, zat terdispersi padat dan mediumnya gas. Contoh : debu dan asap
c) Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dimana zat cair terdipersi dan pendispersinya adalah zat cair lainnya. Syarat terjadinya emulsi ini adalah kedua zat cair itu tidak saling melarutkan emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) dam emulsi air dalam minyak (A/M)
Contoh emulsi minyak dalam air (M/A) : santan, susu, dan lateks
Contoh emulsi air dalam minyak (A/M) : mayonase, minyak bumi dan minyak ikan
Emulsi terbentuk jarena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contohnya adalah sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak dan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau detergen, maka diperoleh campuran yang stabil yang kita sebut emulsi
d) Buih
Buih atau busa adalah sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya cair.seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah atau mencegah buih antara eter, isomil, alkohol, dan lain-lain.
Jenisnya ada dua, yaitu :
1. Buih padat (gas-padat)
Buih padat adalah koloid dengan fase gas terdispersi dalam fase padat. Berarti, zat terdispersi fase gas dan medium fase padat. Contoh : busa jok dan batu apung
2. Buih cair (gas-cair)
Buih cair (buih) ialah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam fase cair. Berarti, zat terdispersi fase gas dan medium fase air. Contoh : buih sabun, buih soda, dan krim kocok
e) Gel
Gel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair). Contohnya agar-agar, selai, lem kanji, gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengabsorpsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat
![]() | |
awan adalah salah satu contoh dari sistem koloid (aerosol) |